Bila anda berpikir Concorde, pesawat penumpang supersonik buatan Aérospatiale/BAC (British Aircraft Co.) baru pertama kali muncul di Indonesia saat Indonesia Air Show 1996 (IAS 96) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta anda salah besar.

Concorde ternyata telah mendarat dan memperkenalkan diri di Indonesia pada tanggal 8 November 1976 di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pada awal tahun yang sama tepatnya tanggal 21 Januari, Concorde (milik British Airways dan Air France) pertama kali terbang melayani penumpang sekaligus menjalankan terbang promosinya ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia.

Pada awal kelahirannya, pesawat berdesain elegan kerjasama Inggris-Perancis ini mendapat kritik dan gosip khususnya dari media massa asal Amerika Serikat yang merendahkan kemampuannya, mulai dari pengaruh suara supersoniknya yang disebut-sebut getarannya memecahkan kaca di sekitar bandara yang disinggahinya sampai ketidakmampuan beroperasi dari bandara internasional yang sudah ada.

Concorde2Cuplikan berita dari majalah Angkasa Edisi November-Desember 1976

Lewat promosi Concorde ini membuktikan kepada masyarakat Indonesia bahwa hal-hal kontroversial yang dimuat di media massa tersebut cuma bohong belaka. Saat lepas landas dan mendarat, suara Concorde memang menggelegar tapi tidak serta merta sampai memecahkan kaca, karena kemampuan terbang supersoniknya baru dilakukan saat terbang di ketinggian jelajahnya (50.000-60.000 kaki).

Concorde yang datang di Halim Perdanakusuma itu berdasarkan foto dokumentasi yang ada merupakan milik Air France. Sayang tidak tercatat nomor registrasi pesawatnya. Selain dipamerkan, beberapa pejabat dan tamu undangan bahkan sempat mencicipi terbang dengan Concorde, di antaranya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Direktur Utama Merpati Nusantara, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)