Iklan MNA (Merpati Nusantara Airlines) ini dimuat di majalah Angkasa Edisi No.2 1975 dengan judul “Damai di Angkasa dan Selamat ke Tempat Tujuan”.
Iklan ini tampak artistik karena berbentuk sketsa gambar tangan dan warna hitam putih. Tapi tidak jelas mengapa menampilkan burung merpati bermahkota. Apakah terkait dengan maskapai penerbangan de Kroonduif (kroonduif : bahasa Belanda yang artinya merpati bermahkota) yang pernah beroperasi di Papua dan MNA mengambil alih armadanya pada tahun 1964 atau sekedar menampilkan burung endemik Papua ini sebagai lambang kiprah MNA di Papua ?
Menariknya di iklan ini, MNA menampilkan dua pesawat andalannya. Yang paling bawah tentunya adalah tipe de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, pesawat bermesin turboprop berkemampuan perintis yang tangguh bahkan menjadi ciri khas armada MNA. Twin Otter sangat dikenal bagi penduduk di pedalaman, masih terus dipakai sampai MNA menghentikan seluruh operasi penerbangannya pada awal tahun 2014.
Berikutnya di atas Twin Otter terdapat gambar pesawat jenis BAC-111 (British Aircraft Corporation One-Eleven). MNA menyewa pesawat regional bermesin jet jarak pendek ini dari Pelita Air Service beregistrasi PK-PJC, digunakan pada tahun 1970-an untuk menjaring wisatawan manca negara ke Bali (lewat Manila, Hongkong, dan Darwin) sebelum digantikan oleh Boeing 707 yang sanggup terbang lebih jauh dan lebih banyak mengangkut penumpang. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)