Salah satu pesawat komuter dan regional turboprop yang mencoba peruntungannya di Indonesia pada tahun 1990-an adalah keluarga Jetstream buatan BAe (British Aerospace).
Keluarga Jetstream dimulai dengan lahirnya Jetstream 31 pada tahun 1978, dilanjutkan dengan versi Super 31 atau Jetstream 32 dan Jetstream 41. Seluruhnya merupakan kelas komuter berkapasitas 18-29 penumpang.
BAe terus mengembangkan keluarga Jetstream tapi berbeda dengan sebelumnya, mengambil desain dari ATP (Advanced Turboprop) yang terbang perdana pada tahun 1986. Pesawat ini sudah tergolong kelas regional dengan kapasitas penumpang sampai 72 orang. Dari ATP inilah lahir Jetstream 61 pada tahun 1994.
Karena keterkaitan dengan ATP itulah, BAe berani memasukan gambar ATP milik MNA (Merpati Nusantara Airlines) dalam iklan promosi Jetstream yang dimuat di Majalah Angkasa Edisi No. 9 Juni 1994. Ini juga merupakan taktik agar produk Jetstream lebih dekat dan dikenal di Indonesia. Pasar untuk pesawat kelas komuter dan regional dinilai cukup menjanjikan, operator-operator sipil di Indonesia sedang bersiap-siap memensiunkan armada lama, sementara armada baru belum siap.
Contohnya pada kasus MNA ini, membeli lima ATP sebagai pengganti armada pesawat HS748 dan pendamping CN235, sekaligus sebagai pesawat sementara sebelum N250 produksi IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) masuk jajaran armadanya pada akhir 1990-an. Kenyataannya pesawat dari keluarga Jetstream ini tidak populer di Indonesia bahkan di Asia Pasifik, lebih sukses di benua Eropa dan Amerika. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)