Sempati Air sebagai operator pertama yang memiliki Fokker 70, mempromosikan armada terbarunya ini di Majalah Angkasa No.8 Mei 1995.
Sejak manajemen Sempati Air diambil alih oleh PT. Truba (Baca : Lahir dari Yayasan TNI-AD), dimulailah ekspansi rute penerbangan sekaligus menambah armada. Setelah sebelumnya membeli pesawat bekas—Boeing 737-200 dan Airbus A300—Sempati Air lantas membuat terobosan dengan membeli Fokker 70, penerus dari Fokker F28 Fellowship yang sukses di Indonesia.
Pesawat regional ini adalah pesawat yang benar-benar baru, terbang perdana pada tahun 1992 dan mulai diproduksi dua tahun kemudian. Dari sisi fisik tampak tidak terlalu berbeda dengan pendahulunya, namun dari sisi kapasitas lebih besar, 85 penumpang dibandingkan 65 penumpang pada Fokker F28. Selain itu avionik lebih canggih, mesin lebih bertenaga dengan emisi polusi yang rendah, dan kabin penumpang lebih nyaman dan lebih tenang dari pendahulunya.
Sempati Air menjadi operator pertama yang memiliki dan mengoperasikan Fokker 70 pada tahun 1995. Dalam iklan ini Fokker 70 milik Sempati Air dilengkapi fasilitas personal audio-video system, fasilitas hiburan audio-video yang biasanya ada di pesawat badan lebar (wide body). Ada dua konfigurasi, untuk Gold Class, disediakan di sandaran tangan (pop-up) sedangkan untuk Silver Class, dipasang di belakang kursi. Sempati Air menyebut dalam iklannya sebagai sebuah terobosan baru, bahkan di dunia sekalipun.
Walaupun demikian, secanggih-canggihnya pesawat yang dimiliki Sempati Air, manajemennya begitu bobrok, krisis ekonomi akhirnya mengakhiri penggunaan pesawat ini sekaligus maskapai penerbangan ini dinyatakan bangkrut pada tahun 1997. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)