Cureng menjadi ikon pesawat perjuangan fisik melawan Belanda periode 1945-1950. Tidak heran ada beberapa unit dibuat dalam bentuk replika—karena aslinya sudah hancur akibat Agresi Militer Belanda I dan II—dan salah satunya ada di Museum Satria Mandala, Jakarta.
Nama Cureng sendiri tidak dikenal oleh IJN (Imperial Japanese Navy) sebagai operator utamanya. Resminya adalah Yokosuka K5Y dan diberi kode “Willow” oleh Sekutu. Nama Cureng atau Churen berasal dari singkatan fungsinya chuukan-renshuuki, pesawat latih tingkat menengah (chu-ren).
Replika pesawat berkursi ganda dan bersayap ganda ini, diresmikan pada akhir tahun 1970-an seiiring dengan hadirnya replika identik Cureng di Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Sempat rusak akibat banjir besar Jakarta beberapa tahun lalu, Cureng milik Satria Mandala ini dikirim ke Yogyakarta pada bulan Juli tahun lalu untuk direstorasi sedangkan Cureng yang ada di Yogyakarta, yang relatif masih bagus dan terawat diserahkan ke Jakarta. Artinya kedua museum ini saling bertukar koleksi dengan jenis yang sama !
Yokosuka K5Y Cureng di Museum Satria Mandala, klik gambar untuk lebih detail
Cureng yang ada di museum memakai registrasi TJ 62 yang merupakan salah satu Cureng dipakai oleh kadet-kadet AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) untuk membom posisi Belanda di tiga kota saat Agresi Militer Belanda I (Baca : 70 Tahun Hari Bakti TNI-AU-Penyerangan di Tiga Kota). Kabarnya koleksi yang aslinya milik Museum Dirgantara Mandala ini akan tetap berada di Jakarta, menjadi penghuni tetap Museum Satria Mandala. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)
Ketika Sekbang Pertama dibuka di Maguwo, ada instruktur Jepang yg menjadi pelatih.
Nama Indonesianya Suhanda, pernah dimuat di majalah Angkasa (maaf tidak ingat nomor/bulan terbitnya). Pernah berjumpa dengan ‘pak Suhanda’ sekitar tahun 1953/4 di pesanggrahan AURI di Kaliurang. Beliau bersahabat akrab dengan alm. bapak, yang selama di Maguwo menjadi penterjemahnya.
SukaSuka
Pilot yang sama menerbangkan WEL-1, pesawat bermotor pertama buatan Indonesia.
SukaSuka