Pesawat tempur North American P-51D Mustang bernomor F-303 menjadi ciri khas di pintu gerbang Lanud (Pangkalan Udara Militer)/Bandara Halim Perdanakusuma.
Dilihat dari sejarahnya, F-303 ini menjadi salah satu dari 30 unit Mustang yang diserahkan kepada AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) sebagai bagian dari perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) pada tahun 1949. Mustang eks ML-KNIL (Militaire Luchtvaart van het Koninklijk Nederlands-Indisch Leger) ini menjadi kekuatan Skadron 3 TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara) yang berpangkalan di Cililitan, nama lama Lanud/Bandara Halim Perdanakusuma sebelum nantinya dipindahkan ke Malang.
North American P-51D Mustang F-303 Halim Perdanakusuma, klik gambar untuk lebih detail.
Aslinya monumen pesawat ini sudah ada terpasang tapi letaknya agak ke dalam, yaitu pintu gerbang yang masuk ke wilayah militer. Pada tahun 2001 diputuskan agar F-303 dipindahkan, sekaligus membangun pintu gerbang yang representatif dan dilengkapi taman. Orang-orang yang berlalu lalang dengan kendaraan di jalan raya protokol menuju Halim Perdanakusuma pasti dapat dengan mudah melihatnya dan mengenang pesawat tempur berjulukan “Cocor Merah” yang banyak jasanya, berkiprah di operasi-operasi militer periode 1950 sampai 1970-an. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)
Oh iya mohon izin menyampaikan second opinion Mustang AURI. Soalnya saya termasuk fans fighter PD Kedua ini…
Secara garis besar, perolehan pesawat pemburu Mustang milik AURI ini terbagi dlm tiga periode:
Pertama, periode warisan Militaire Luchtvaart saat perjanjian KMB 27 Desember 1949. Dari tahap pertama ini kita memperoleh sekitar 30 airframe eks-Skuadron 121 dan 122 ML. Semua mustang ML ini memakai nomor H-300 sampai H-340. Setelah serah terima th 1950, AURI cukup mengganti kode H dgn F (Fighter).
Kedua, periode paska Permesta th 1958. Saya menyebut periode 1958 sampai 1960 ini sebagai “periode minta maaf Presiden Eisenhower” atas terbongkarnya keterlibatan Amerika dalam PRRI/Permesta yg merupakan gejolak internal Indonesia. Peristiwa ini begitu mengguncang reputasi AS di mata negara sekutunya di Amerika Latin dan Asia Tenggara. Pada masa ini TNI bisa akses persenjataan AS lewat talangan program Mutual Defense Assistance (MDA) yang ditawarkan menlu John Foster Dulles. Selain C-130 Hercules, dari periode ini AURI mendapatkan tambahan P-51D walaupun tidak terlalu jelas berapa jumlahnya karena merupakan kesepakatan politik belakang layar. Dari sini kita dapatkan jawaban mengapa Mustang AURI bisa lebih panjang umur dibanding operator lainnya. Mustang dari periode Eisenhower ini memakai nomor rentang F-341 sampai F-359.
Ketiga atau terakhir adalah periode proyek Peace Pony II tahun 1971. TNI-AU memperoleh total tujuh Cavalier Mustang II, terdiri enam F-51D dan satu versi latih kursi tandem TF-51D. Walaupun cuma refurbish dari airframe stok lama buatan tahun 1944-1945, namun Cavalier Aircraft atas izin FAA memberi nomor seri awalan 71 yang artinya struktur pesawat setara dengan rakitan tahun 1971. Satu Cavalier Mustang jatuh tahun 1975 sehingga tersisa 6 unit. Operasi Seroja adalah akhir pengabdian Mustang hingga digantikan OV-10F Bronco tahun 1976. Cavalier Mustang memakai nomor F-361 hingga F-367.
Kembali ke Mustang gate guard Halim, nomor F-303 menunjukkan pesawat ini salah satu Mustang warisan ML. Semasa bertugas di Australia dulu, Mustang KNIL memakai nomor N3-6xx lalu sbg persiapan aksi Politionele I semua nomor diubah menjadi H-3xx.
Uniknya semua ‘Mustang warisan’ ini buatan pabrik di Dallas, Texas. Jadi bukan buatan pabrik induk North American Aviation di Inglewood, California.
Mustang nomor H-300 sampai H-310 adalah P-51K-15-NT. Artinya P-51K blok 15 buatan pabrik Texas. H-310 rontok ditembak arhanud kita di lereng gunung Lawu tahun 1947.
Mustang nomor H-311 sampai H-323 adalah P-51D-20-NT. Artinya P-51D blok 20 buatan pabrik Texas. H-323 ditembak jatuh pejuang kita di Klaten tahun 1946.
Mustang nomor H-324 sampai H-340 adalah P-51D-25-NT. Artinya P-51D blok 25 buatan Dallas TX.
Lalu bagaimana cara membedakan P-51K dengan P-51D? Mudah! P-51K ialah P-51D yang khusus dibangun di pabrik Dallas. P-51D standar pabrik Inglewood menggunakan propeller empat bilah produksi Hamilton Standard. Kurangnya pasokan propeller Hamilton Standard menyebabkan North American terpaksa memakai propeller empat bilah diameter 11 kaki buatan Aeroproducts untuk lini produksi Mustang di Dallas.
P-51K memakai propeller Aeroproducts yang bilahnya lebih ramping. Saat pasokan propeller Hamilton bisa stabil ikuti laju produksi pabrik Mustang di Dallas, sejak block 20 designasi kembali menjadi P-51D.
Khusus F-303 ini adalah satu-satunya P-51K yang tersisa di tangan TNI-AU! (Wow jewel warbird)! Demikian pula satu-satunya P-51K-15-NT Belanda ada di museum militer Soesterberg. Mustang H-307 tidak ikut diserahkan ke AURI saat KMB karena aset non-operasional dan tengah dijadikan laboratorium statik di sekolah teknik di Delft. Belanda sungguh beruntung memiliki H-307 karena semua Mustang mereka telah diserahkan kepada Indonesia.
Walaupun F-303 dan H-307 satu batch produksi, kondisi keduanya beda jauh. H-307 tampak pristine dengan kulit bare metal alumunium yang dipoles, disimpan dalam hanggar tertutup. H-307 nampak siap digarap jadi airworthy kembali. Sementara F-303 sejak pensiun pada pertengahan 70-an dijadikan gate guard Halim, dipajang di atas pilar pancang. F-303 tanpa ampun sejak keluar pabrik di tahun 1944 masih berada di outdoor hingga kini, terhitung hampir 78 tahun dimakan cuaca. Kanopi buramnya nampak tidak terlalu rapat menyebabkan air hujan masuk menggenangi lantai kokpit. Perawatan yang diterimanya sebatas sapuan cat baru yang menebal di airfoil kala cat lama kusam. Mesin Packard di dalamnya pasti berkarat hebat jika sebelumnya tidak dilaburi gemuk grease tebal sebagai upaya preservasi. Jangan sampai permata “Cadillac of the air” ini tiba-tiba runtuh dari dudukannya akibat abai dan korosi.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami memohon kepada Komando Pendidikan dan Pelatihan (Kodiklat) cq. Dinas Sejarah TNI-AU untuk benar-benar menyelamatkan tujuh airframe P-51 Mustang yang tersisa:
F-303 gate guard di Halim Jakarta
F-338 gate guard di Mabau Cilangkap
F-347 di shelter museum Satria Mandala
F-354 di shelter monumen Palagan Ambarawa
F-361 di hanggar Muspusdirla Jogja
F-362 gate guard di Mabau Cilangkap
F-363 gate guard di Abdulrachman Saleh Malang
Setidaknya segera akhiri masa pajang keempat gate guard Mustang karena nyata sekali degradasi akibat cuaca tropis, lalu pindahkan semuanya ke tempat khusus terlindung dari cuaca berupa shelter atau idealnya hanggar tertutup. Posisi pilar gate guard yang ditinggalkan Mustang bisa diisi jet tempur F-5 atau A-4 yang lebih muda.
Untuk P-51K Mustang F-303 ini kami usulkan untuk direstorasi ke bentuk semula era serahterima tahun 1950 diantaranya:
– kembali berdiri dengan ketiga rodanya
– melepas instalasi delapan roket Menang (Hispano-Suiza SURA) kaliber 81 mm di sayap
– memasang kembali instalasi enam roket HVAR Mark 4 ‘Holy Moses’ kaliber 127 mm di sayap sebagai senjata asal warisan KNIL. HVAR adalah misil roket pertama milik AURI.
– melepas antena lengkung UHF di punggung dan mengembalikan antena lurus VHF. Kalau perlu pasang kembali konsol radio ARC-5 band VHF asli di kokpit.
– menghapus semua cat putih atau silver dan livery hiu di badan lalu poles kulit alumunium hingga mengkilap. Sisakan lambang Skadron 3, buzz number F-303, dan bendera merah putih persegi. Pentagon merah putih baru dipakai April 1954.
Setelah itu F-303 bisa dikirim bergabung ke koleksi Muspusdirla di Jogja untuk edukasi bahwa TNI-AU pernah punya dua generasi Mustang. Cavalier F-51D Mustang II di Jogja memakai fake identity F-338.
Ke depannya Kodiklatau bisa menganggarkan untuk mengikutkan satu Mustang ke proyek restorasi Warbird di Amerika agar kembali ke status airworthy. Sebuah airframe terbaik bisa dipilih dari tujuh yang ada. Mustang airworthy ini bisa diikutkan dalam flypass perayaan Hari AURI setiap tahunnya.
Semoga deru mesin Packard Merlin V-1650-7 menyambar bisa kita dengar lagi…
SukaSuka
Info yang menarik. Untuk era Eisenhower dan terealisasi era Kennedy, apakah benar dapat Mustang atau suku cadangnya saja? Apapun itu, memang umur pakai Mustang kita jadi lebih panjang setidaknya sampai tahun 1970, yang harusnya sudah pensiun tahun 1960.
Hal yang juga menarik untuk Mustang versi K, apalagi yang sudah jadi monumen. Seandainya ide anda terealisasi, wah luar biasa. Kita punya stok Mustang yang cukup untuk buat setidaknya satu unit yang airworthy.
SukaSuka
Sangat setuju dengan usulan Pak Ardhika.
Kebetulan saya kenal baik dengan salah satu pilot yang menerbangkan pesawat legendaris ini. Pasti beliau juga akan mendukung. Atau bahkan beliau ingin menerbangkannya kembali..
SukaSuka