A2DIC (Aviation and Aircraft Die-cast Indonesia Community) ikut dalam pameran Indonesia Die-Cast Expo di ICE-BSD City, Tangerang pada tanggal 3-4 November 2018 yang lalu. Ada yang beda kali ini dengan menampilkan Memorabilia Kemajoran Airport.

Model die-cast pesawat dikoleksi terdiri dari berbagai skala, mulai dari 1:200, 1:400, dan 1:500. Ada juga skala 1:144 walaupun jarang peminatnya. Biasanya kolektor memiliki model pesawat yang dibuat secara detail ini dari skala 1:200 dan 1:400. Tidak hanya pesawatnya saja, kolektor melengkapinya dengan miniatur bandara lengkap dengan GSE (Ground Support Equipment) dengan skala yang sama.

Khusus untuk pameran di BSD City, Tangerang ini, A2DIC selain menampilkan koleksi die-cast dari para anggotanya seperti biasanya dalam pameran sejenis sebelumnya, juga menampilkan memorabilia Bandara Internasional Kemayoran yang terdiri atas foto-foto bandara tempo dulu, pesawat-pesawat yang pernah singgah di sana, poster promosi klasik dari maskapai , dan diorama apron dan terminal bandara lengkap dengan pesawat dan GSE-nya. Yang terakhir ini merupakan hal paling menarik dan banyak dikunjungi peserta pameran.

Memorabilia Kemajoran Airport
Minatur bandara dan berbagai pesawat yang singgah di Kemayoran tahun 1955.
Peta rute GIA dari Kemayoran dan foto-foto dokumentar lainnya.
Kemajoran Tempo Doeloe, dengan dominasi pesawat baling-baling.
Miniatur apron dan terminal Bandara Internasional Kemayoran.

Memorabilia Kemajoran Airport, Indonesia Die-Cast Expo 2018, klik gambar untuk lebih detail.

Untuk pameran ini, A2DIC menyempitkan temanya yaitu aktivitas Kemayoran pada tahun 1955, tahun di mana armada pesawat komersial baling-baling bermesin piston mendominasi dan juga tahun yang sama ketika KAA (Konferensi Asia-Afrika) I berlangsung.

Memorabilia ini merupakan salah satu upaya dari A2DIC untuk kembali mengingatkan masyarakat umum tentang Bandara Internasional Kemayoran sebagai pintu gerbang utama Indonesia waktu itu yang saat ini sudah tidak ada lagi.  Harapannya A2DIC kembali memamerkan memorabilia ini tapi dalam cakupan yang lebih luas lagi seperti Bandara Kemayoran dari masa ke masa (mulai dari sejak diresmikan berdiri pada tahun 1940 sampai sekarang di mana salah satu landasan pacunya menjadi Jalan Benyamin Sueb) sebagai sebuah jalinan cerita yang utuh. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)