Douglas DC-10 menjadi pesawat badan lebar (wide body) kebanggaan GIA (Garuda Indonesian Airways) khususnya untuk melayani rute ke Eropa seperti iklan yang dimuat di majalah Angkasa No.1 Tahun 1975 ini.

GIA mengoperasikan armada DC-10 pertama kali pada tahun 1973 dengan cara menyewa dari KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij) dalam bentuk kerjasama operasi/joint operation (Baca : Douglas DC-10, Trijet Legendaris). Berikutnya GIA memiliki sendiri armada DC-10 tiga tahun kemudian.

Pada iklan ini tampak secara samar nama hidung/nosename Irian Jaya, bisa dipastikan registrasinya adalah PH-DTC. Nantinya GIA mengembalikan pesawat ini kepada KLM dan nosename ini diberikan kepada PK-GIA, DC-10 pertama milik GIA.

Iklan-DC-10-GIA-ke-Eropa-1
Di iklan ini tampaknya GIA tidak mau repot menuliskan alamat kantor atau nomor telpon untuk pemesanan tiket. Tampaknya semua orang di masa itu, bila ingin memesan tiket, dapat menghubungi operator informasi dan meminta kontak GIA, atau cukup datang ke bandara langsung. Sebagai flag carrier, GIA memang memiliki kantor pasasi di bandara-bandara besar di seluruh Indonesia.

DC-10 yang dibeli untuk menggantikan pesawat badan panjang (long body) DC-8 cukup lama mengabdi di GIA/Garuda Indonesia sampai tahun 2003 dan sekaligus menjadi salah satu pesawat jet legendaris yang dikenang di industri penerbangan Indonesia. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)