Sebagai maskapai carter dengan klien sangat spesifik yaitu perusahaan tambang, Airfast Indonesia sangat jarang memasang iklan, tapi sekalinya memasang, sangat bagus dan berkesan seperti yang dimuat di Majalah Angkasa No. 3 Desember 2000.

Dari sisi ragam/jenis armada, Airfast bersaing dengan Pelita Air Service. Kliennya juga mirip yaitu perusahaan tambang yang biasa melakukan eksplorasi di tempat-tempat terpencil. Pada iklan ini terpampang koordinat sekaligus penjelasannya yaitu wilayah Sungai Oga, Kalimantan Timur.

Pada foto tersurat lebih jelas lagi, sebuah helikopter Bell 206 Jetranger yang mendarat di tepi sungai. Sangat apik pengambilan fotonya termasuk komposisinya, helikopter putih bergaris kuning bertuliskan AIRFAST tampak kontras dengan lingkungan sekelilingnya sekaligus benar-benar menggambarkan tipikal hutan dan sungai di wilayah Kalimantan sekaligus layanan operasional Airfast. Pilot yang menerbangkannya pasti sudah sangat terbiasa terbang menghadapi rintangan dan hambatan di wilayah perintis bahkan tanpa helipad sekalipun.

Iklan-Airfast-di-Kalimantan-1

Airfast berdiri dengan nama Safari Air pada awal 1970-an, namun kemudian setelah mendapat suntikan investasi dari Amerika Serikat, namanya menjadi Airfast dengan pusat operasi di Seletar, Singapura (sekarang di Changi) dengan dibantu operasionalnya di Jakarta, Balikpapan, dan Jayapura. Seperti yang tertulis pada iklan, Airfast telah terpercaya dalam melayani kebutuhan eksplorasi tambang meliputi operasional pengeboran, seismik, dan geologis. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)