Pada iklan yang dimuat di Majalah Angkasa No. 5 Februari 2002 tergambar dengan jelas proyek pembuatan seri pesawat swayasa sekaligus ingin mempromosikan pula DAI (Derazona Aviation Industry) sebagai anak perusahaan Deraya/Derazona.

Sejak tahun 1994, DAI dibentuk dan mulai memproduksi atau tepatnya merakit pesawat swayasa bermesin tunggal berkemampuan STOL (Short Take Off Landing), Zodiac CH-601HD (Baca :Made In Pulo Gadung).  Pada iklan disebut fungsi-fungsi lainnya Zodiac seperti : penarik pesawat layang, penarik spanduk, fotografi udara, patroli udara, dan penambah jumlah jam terbang bagi siswa pilot. Sebuah perspektif baru bagi pesawat ringan, begitu slogan yang tertera di iklannya.

Iklan-Zodiac-DAI-1

DAI yang melaksanakan produksi pesawat di Pulo Gadung, selain Zodiac juga membuat pesawat swayasa lainnya Murphy Super Rebel yang sepintas mirip Cessna 172. Ada harapan bahwa seri-seri pesawat swayasa ini akan laku dijual ke sekolah pilot sebagai pendamping atau pengganti Cessna 172, tapi dengan ongkos operasional lebih murah.

Tapi sayangnya krisis ekonomi membuat biaya produksinya membumbung tinggi, ditambah lagi masih belum populer di Indonesia pengoperasian pesawat yang masih dianggap sebagai hobi mahal ini. Walaupun sudah dibuat beberapa unit Zodiac dan Super Rebel, cita-cita DAI sebagai perusahaan pionir pembuat pesawat kelas ringan berbasis swayasa di Indonesia akhirnya kandas. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)