Pada tanggal 2 Maret 2013, Breitling Jet Team menggetarkan langit Jakarta, berakrobat di udara dengan manuver-manuver yang memacu adrenalin.

Breitling Jet Team yang berkedudukan di Dijon, Perancis, secara resmi berdiri tahun 2003 lewat sponsor Breitling SA, produsen jam tangan kronometer mewah nan presisi asal Swiss. Menggandalkan tujuh unit (Nomor 1 s/d 7) pesawat latih jet tingkat lanjut (advanced trainer) Aero Vodochody L-39C Albatros, ditambah dua cadangan (Nomor 0 dan 8), Breitling Jet Team menjadi tim aerobatik sipil-swasta terbesar di Eropa.

Dipimpin oleh Jacques “Speedy” Bothelin, pilot sipil veteran yang telah berpengalaman terbang aerobatik sejak tahun 1980, dia merekrut enam pilot eks militer asal Perancis yang berpengalaman terbang di pesawat tempur jet supersonik berperforma tinggi seperti Mirage F1, Mirage 2000, dan SEPECAT Jaguar sebagai bagian dari Breitling Jet Team.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-1Breitling Jet Team berkekuatan sembilan pesawat Albatros, tujuh unit untuk beraksi, dua lainnya cadangan. Sayangnya Pesawat Nomor 2 jatuh pada tahun 2012 tanpa korban jiwa, digantikan Pesawat Nomor 0 saat tur ke Asia.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-2Jacques “Speedy” Bothelin menjadi team leader Breitling Jet Team. Uniknya dia merupakan satu-satunya pilot berlatar belakang sipil, lainnya militer.

Setiap tahunnya mereka  memiliki jadwal melanglang buana ke berbagai negara dan pameran dirgantara. Tahun 2013 merupakan tur Breitling Jet Team ke Asia, di mana langit Jakarta menjadi salah satu “kanvas langit” untuk Breitling Jet Team “melukis di udara” lewat atraksinya.

Pada tanggal 2 Maret, 10 tahun yang lalu itu, siang hari yang cukup cerah di apron Bandara Halim Perdanakusuma, seluruh pilot diantar dengan menggunakan mobil mewah Bentley dan parade marching band. Tidak beberapa lama kemudian mereka masuk ke kokpit dan tinggal landas dari landasan pacu pada pukul 14.27 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat) dan mulailah bermanuver dan beraksi.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-3Sebagai pembuka, ketujuh pesawat Breitling Jet Team bermanuver dengan jarak rapat, membentuk formasi yang disebut Blackbird.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-4Lima pesawat membentuk formasi Rocket. Terbang tinggi sampai akhirnya melakukan vertical loop, lalu terus terbang tinggi kembali.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-5Formasi empat pesawat bermanuver dengan terbang rapat dengan satu pesawat mengitarinya. Manuver aerobatik ini disebut Apache Roll.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-6Pesawat Nomor 4 dan Nomor 6 melakukan manuver Synchro sambil terus membumbung tinggi lalu terbang loop secara vertikal.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-7Saat berada di puncak loop, Pesawat Nomor 4 dan Nomor 6 lantas menjatuhkan diri dan memisah satu sama lain. Asap yang disemburkan tampak spektakuler!

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-8Satu per satu melepaskan diri dari formasi sehingga tampak seperti gelombang laut. Manuver ini disebut sebagai Ocean Masterwave.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-9Lepas formasi, mereka kembali membentuk formasi enam pesawat yang disebut Arrow Head. Sangat presisi seperti slogannya, “Precision, Speed, Audicity.”

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-10Manuver aerobatik terakhir mereka, Final Break, ketujuh pesawat yang terbang formasi lantas lepas formasi dan terbang ke segala arah.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-11Tidak lupa mereka melontarkan peluru suar (flare) sebagai penutup acara. Hanya sekitar 30 menit aksi aerobatik Breitling Jet Team di atas Jakarta, namun sangat mengesankan.

Manuver-manuver andalan mereka diperagakan mulai dari 360 Degree Turn, Loop and Turn in Arrow Head Formation, Barrel Roll, 1/4 Clover, dan Vertical Split. Semuanya dilakukan oleh seluruh pesawat dalam formasi! Seperti slogan resmi mereka, “Precision, Speed, Audicity”. Masih ditambah Apache Roll, di mana satu pesawat berputar terbang mengelilingi formasi empat pesawat, dan Ocean Masterwave, formasi aerobatik seluruh pesawat yang dilakukan satu demi satu sehingga menyerupai gelombang lautan.

Manuver dengan dua pesawat juga dilakukan, Synchro Pair Percussion yaitu dua pesawat saling mendekat, saling bersilangan, lalu menjauh, serta Opposite Barrel Roll, yaitu dua pesawat melakukan roll terbalik dan seolah-olah saling bertabrakan satu sama lain. Sebagai penutup Breitling Jet Team melakukan Final Break, terbang tinggi dan lepas formasi satu per satu sambil melepaskan suar (flare). Seluruh pesawat kembali mendarat pada pukul 14.52 WIB. Kurang lebih aerobatik berlangsung “hanya” 30 menit, namun setengah jam yang benar-benar mendebarkan dan sangat berkesan.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-12Pada sore hari, Breitling Jet Team kembali terbang sambil membawa penumpang. Penerbangan kedua ini hanya flypass dan melakukan photoshoot di atas Jakarta.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-13Daniel Mananta  duduk di kursi belakang dan menunjukan salam metal/tiga jari. Selain Daniel, ada dua wartawan dari media yang ikut dalam penerbangan sesi kedua/penutup ini.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-14Pertujukan aerobatik Breitling Jet Team resmi berakhir pada pukul 17.00 WIB. Seluruh kru beristirahat selama sehari di Jakarta sebelum melanjutkan tur ke negara lain di Asia.

Aksi-Breitling-Jet-Team-Getarkan-Langit-Jakarta-15Breitling Jet Team Asian Tour 2013 yang berlangsung di Jakarta disponsori oleh The Time Place, retailer resmi yang menjual berbagai jenis merk arloji/jam mewah termasuk di antaranya Breitling. 

Seluruh pesawat lepas landas kembali sekitar pukul 16.21 WIB. Bukan terbang aerobatik, melainkan hanya formasi flypass, sekaligus melaksanakan pemotretan publikasi di atas Jakarta. Di sesi kedua atau penerbangan penutup ini, dua wartawan dari media cetak ikut terbang di kursi belakang, termasuk selebritis Daniel Mananta.

Pukul 16.33 WIB seluruh pesawat mendarat kembali dan pertunjukan resmi selesai pada pukul 17.00 WIB. Sukses! Seluruh personil dan pesawat dari Breitling Jet Team beristirahat selama sehari di Jakarta sebelum berangkat ke Singapura pada tanggal 4 Maret 2013.  (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)

Iklan