Nama Airbus Military sebagai konsorsium industri penerbangan Eropa semakin naik daun, pesawat-pesawat angkut militernya banyak diakusisi di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Pada iklan yang dimuat di Majalah Angkasa No. 10 Bulan Juli 2013, tampak Airbus Military memamerkan tiga pesawat angkut andalannya, masing-masing dari kategori yang berbeda, C295 untuk angkut taktis/sedang, A400 untuk angkut berat sekaligus menjadi pesawat tanker, dan A330 MRTT (Multi Role Tanker Transport) untuk angkut sekaligus tanker berkemampuan strategis.
Iklan ini didesain unik. Setiap pesawat dibentuk dengan berbagai macam figur peralatan perang dan tentara yang secara implisit menggambarkan fungsionalitasnya. Untuk C295 ada figur penerjun payung dan tentara yang fungsinya selain angkut tentara juga untuk operasi pasukan para dan penerjunan kargo udara. Ada figur jeep Humvee, radar mobil, dan kapal selam mini, yang tentunya dapat diangkut C295.
Untuk A400M, selain sama seperti C295, ditambahkan figur tank, artileri, dan tank beroda. Selain itu ada figur peralatan berat konstruksi dan helikopter, yang bisa diangkut A400M. Sebagai perwakilan kemampuan tanker, diwakili figur pesawat tempur. Sementara A330 MRTT, selain figur yang ada di C295 dan A400, minus figur penerjun payung (karena memang tidak bisa melakukan operasi penerjunan), tertera pula figur palet barang yang menunjukan bahwa A330 MRTT dapat melakukan tugas angkut layaknya A330 versi komersial, memuat kargo di bagian bawah badan pesawat selain tugas utamanya sebagai pesawat tanker.
Pada waktu iklan ini dimuat, pada tahun 2011-2012, Indonesia sudah membeli tiga unit C295 yang merupakan pengembangan lebih lanjut CN235 yang juga sudah dioperasikan TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara). C295 ditujukan untuk menggantikan Fokker F27, sekaligus pengoperasiannya berdampingan dengan CN235. Total ada sembilan unit yang dipesan dan dirakit di PT. DI (Dirgantara Indonesia).
Untuk pembelian A400M masih dalam proses negosiasi, dalam LoI (Letter of Intent) disebutkan Indonesia akan membeli sampai enam unit. Kemampuan angkutnya lebih baik daripada Lockheed C-130 Hercules dan Super Hercules, termasuk dapat mengangkut MBT (Main Battle Tank) Leopard 2 yang dimiliki TNI-AD (Angkatan Darat). Sama seperti C295, TNI-AU akan mengoperasikannya berdampingan dengan Hercules dan Super Hercules.
Sedangkan A330 MRTT, pembeliannya masih dalam tanda tanya. Jika A400M yang juga memiliki kemampuan tanker sudah dioperasikan, meskipun terbatas berteknologi probe and drogue dan tidak dilengkapi dengan sistem boom (Baca: Pengisian Bahan Bakar di Udara), kemungkinan besar pembelian A330 MRTT akan ditunda atau mungkin dibatalkan sama sekali, walaupun TNI-AU sudah mempersiapkan kerjasama dengan GMF (Garuda Maintenance Facility) dalam pengoperasian dan perawatannya. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)