Seperti namanya, Nishikoren atau pesawat latih lanjut, Mansyu Ki-79 digunakan oleh AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) untuk melatih siswa penerbang.

Ki-79 sendiri merupakan modifikasi dari pesawat tempur Nakajima Ki-27 “Nate” yang sudah ketinggalan zaman saat pecah Perang Pasifik. Karena sudah diproduksi banyak, “Nate” ditarik dari garis depan, dioperasikan di sekolah pilot dengan memasang satu kursi tambahan sebagai tempat siswa belajar terbang. Proses modifikasi ini dilaksanakan oleh pabrik pesawat Mansyu (Manshūkoku Hikōki Seizo KK) di Manchuria.

Di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan, BKR (Badan Keamanan Rakyat) Oedara mengumpulkan dan memperbaiki sisa-sisa pesawat eks Jepang khususnya dari tipe latih untuk membentuk sekolah pilot pertama di Yogyakarta. Salah satu pesawat beregistrasi 01 ini diterbangkan dari pangkalan udara Cibeureum, Tasikmalaya menuju pangkalan udara Maguwo oleh Adisucipto.

Mansyu Ki-79 Nishikoren 01, Museum Satria Mandala, klik gambar untuk lebih detail.

Patut dicatat bahwa seluruh pesawat eks Jepang yang dimiliki AURI hancur saat Agresi Militer Belanda II. Untuk mengenangnya dibangun replikanya pada tahun 1974 dari berbagai tipe pesawat khususnya dari sisa-sisa Vultee BT-13 Valiant yang berukuran hampir mirip, dan menjadi koleksi Museum Satria Mandala, Jakarta sejak tahun 1975. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia)